Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) bersama Kementerian Keuangan, Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersinergi mendukung pengembangan bidang ekonomi syariah melalui perguruan tinggi, riset dan pengembangan keilmuan. Hal ini disampaikan Ketua Umum selaku Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Brian Yuliarto dan Menteri Agama (Menag), Prof. Nasaruddin Umar dalam pertemuan IAEI di Kementerian Keuangan, Senin (4/8).
Arah strategis IAEI Periode 2025–2030 menempatkan riset, literasi, pengembangan kurikulum dan keilmuan akan menjadi fokus utama. Ketua Umum menyebutkan rencana peningkatan peran riset dan keterlibatan perguruan tinggi, terutama bagi program studi dan bidang ekonomi syariah, dalam menjalankan program-program IAEI.
“Penguatan-penguatan strategis dalam program IAEI ini berdasarkan minat dan aspirasi yang luar biasa dalam bidang ekonomi syariah. Di berbagai perguruan tinggi, program studi ini menjamur,” papar Ketua Umum.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Brian Yuliarto menekankan bahwa kualitas sistem pendidikan tinggi harus berjalan bersamaan dengan kepemimpinan riset global.
“Tugas kita adalah untuk meningkatkan literasi ekonomi syariah hingga ke level riset. Seharusnya Indonesia bisa memimpin ini,” ujar Mendiktisaintek.
Senada dengan Mendiktisaintek, Prof. Nasaruddin Umar juga menekankan pentingnya pengembangan riset di bidang ekonomi syariah. Menag mendorong terjadinya kolaborasi antar kementerian untuk mewujudkan susuan standar kurikulum dan nomenklatur program studi yang lebih selaras.
“Penelitian-penelitian ekonomi syariah jangan hanya berhenti di tingkat konseptual saja, tetapi perlu bisa langsung berkontribusi dalam kebijakan publik,” tegas Menag.
Melalui pertemuan ini, diharapkan penguatan pendidikan tinggi dan riset ekonomi syariah akan menjadi fondasi penting dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat rujukan ekonomi Islam global. Sinergi ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas keilmuan nasional, tetapi juga memastikan kontribusi nyata perguruan tinggi terhadap arah kebijakan dan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.