• Tentang
  • Publikasi
  • Berita & Artikel
  • Program
  • Menjadi Member
  • id
    Loading...
    id
    Loading...
      Kembali ke daftar artikel

      Bagikan

      Bullion Bank: ‘Pintu Keluar’ Mandeknya Perbankan Syariah?

      Instrumen keuangan baru ini dianggap sebagai jembatan untuk memperkuat sektor keuangan syariah di Indonesia

      Redaksi IAEI

      Ditulis oleh Redaksi IAEI

      27 Januari 2025
      10 Mnt Baca
      Perbankan dan Keuangan

      Industri perbankan syariah di Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan daya tariknya. Salah satu solusi yang mulai dibahas adalah konsep Bullion Bank atau bank emas. Instrumen keuangan baru ini dianggap sebagai jembatan untuk memperkuat sektor keuangan syariah di Indonesia. Dengan dirilisnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024, Indonesia akan segera memiliki Bullion Bank sebagai bagian dari amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).

      Bullion Bank adalah lembaga keuangan yang berfokus pada bisnis logam mulia seperti emas dan perak. Bank ini mengelola simpanan, pinjaman, serta perdagangan emas yang sesuai dengan prinsip syariah. Dengan kehadiran Bullion Bank, industri perbankan syariah diharapkan memiliki lebih banyak produk investasi yang aman, stabil, dan berbasis aset riil. Ini menjadi peluang besar bagi masyarakat yang ingin menginvestasikan kekayaannya dengan tetap patuh pada hukum Islam.

      Keberadaan Bullion Bank menjadi sangat penting bagi perbankan syariah yang mengalami stagnasi. Dengan menyediakan layanan investasi emas, Bullion Bank memungkinkan diversifikasi produk perbankan syariah dan menarik lebih banyak nasabah yang mencari aset bernilai stabil. Saat ini, industri emas di Indonesia masih bergantung pada Singapura untuk pengolahan dan penjualan, sehingga kehadiran Bullion Bank di dalam negeri dapat mengoptimalkan manfaat ekonomi dari sektor emas.

      Salah satu manfaat utama Bullion Bank adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam berinvestasi emas dengan keamanan yang lebih terjamin. Selain itu, dana yang dihimpun dalam bentuk emas dapat menjadi sumber likuiditas baru bagi perbankan syariah dan mengurangi ketergantungan pada instrumen keuangan berbasis konvensional. Hal ini sekaligus meningkatkan kepercayaan terhadap industri perbankan syariah.

      Potensi ekonomi syariah yang didukung oleh Bullion Bank juga cukup besar. Dengan adanya layanan keuangan berbasis emas, perbankan syariah dapat menarik investor internasional yang mencari investasi berbasis emas yang sesuai dengan prinsip syariah. Selain itu, produk inovatif ini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam sistem perbankan syariah, yang selama ini masih memiliki pangsa pasar yang terbatas dibandingkan dengan perbankan konvensional.

      Ke depannya, Bullion Bank dapat memainkan peran kunci dalam memperkuat sektor keuangan syariah, terutama di negara dengan mayoritas Muslim seperti Indonesia. Dengan adanya regulasi yang mendukung, serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap investasi berbasis syariah, Bullion Bank berpotensi menjadi instrumen utama dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi berbasis syariah yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

       

      Dapatkan Artikel Offline

      Artikel Lainnya

      Lihat Semua Artikel
      Umum
      Green Financing: Apa yang Bisa Indonesia Pelajari Lewat Green Sukuk?

      23 Desember 2024

      Umum
      Metaverse dan Perbankan Syariah

      15 Februari 2022

      Umum
      Struktur Bank Syariah Indonesia Terus Dimatangkan

      14 Desember 2020

      Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI)

      Gedung Dhanapala Lt. 2 Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Jl. Dr. Wahidin No. 1, Senen Raya, Jakarta Pusat 10710

      [email protected]
      (021) 384 0059 WA +62851 6324 0059

      Situs Terkait

      Loading...

        Copyright © 2025 DPP IAEI - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia. All rights reserved.

        FAQ Kebijakan Privasi