Pemerintah resmi mengumumkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk, sebagai nama baru hasil Konsolidasi tiga bank BUMN Syariah, yang terdiri atas PT Bank BRISyariah Tbk. (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Bank BNI Syariah (BNIS).
Selain menetapkan nama, konsolidasi tiga bank juga mematangkan perubahan struktur dan logo perusahaan. Publikasi Perubahan Ringkasan Rancangan Penggabungan Usaha akan dilakukan sesuai regulasi yang berlaku dan mengikuti persetujuan regulator.
Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN, Hery Gunardi mengatakan, seluruh proses dan tahapan-tahapan merger akan terus dikawal hingga penggabungan ketiga bank syariah BUMN selesai dilakukan.
"Kehadiran Bank Syariah Indonesia akan menjadi tonggak kebangkitan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, entitas baru ini tentu memerlukan identitas yang kuat dan Direksi yang berpengalaman untuk menjalankan operasionalnya," kata Hery yang kini menjadi Dirut Bank Syariah Mandiri, dalam siaran pers, Jumat (11/12/2020).
PT Bank Syariah Indonesia Tbk, akan menggabungkan aset tiga bank hingga mencapai Rp 214,6 triliun dan modal inti lebih dari Rp 20,4 triliun yang menjadikannya Bank BUKU III. Jumlah tersebut menempatkan perusahaan berada di daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset.
Ditambahkan Hery, Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, maka entitas baru ini tentu memerlukan identitas kuat dan direksi berpengalaman untuk menjalankan operasional. Bank hasil merger tersebut akan melakukan kegiatan usaha pasca merger di kantor pusat, cabang, dan unit eksisting yang sebelumnya dimiliki BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah.
Bank hasil penggabungan akan bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI dengan kode saham tetap BRIS. Nama ini akan digunakan secara efektif oleh PT Bank BRISyariah Tbk selaku Bank Yang Menerima Penggabungan (survivor entity), dan memiliki kantor pusat bank hasil merger berada di Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat, yang sebelumnya merupakan kantor pusat BRI Syariah. Bank hasil merger baru akan beroperasi pada Februari 2021, dan akan memiliki lebih dari 1.200 cabang, 1.700 jaringan ATM, serta 20 ribu lebih karyawan di seluruh Indonesia. *)