Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 menandai tonggak penting dalam perjalanan ekonomi syariah nasional. Selama 12 tahun pelaksanaannya, ISEF telah menjadi katalis utama dalam memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah Indonesia, dari akar pesantren hingga panggung internasional.
Diselenggarakan pertama kali pada 2014 oleh Bank Indonesia, ISEF tumbuh dari forum lokal menjadi platform global yang mempertemukan regulator, pelaku usaha, akademisi, dan komunitas syariah dari berbagai negara. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyebut ISEF sebagai wujud nyata komitmen berjamaah dalam membangun ekonomi syariah yang inklusif dan berdaya saing. "Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Kemandirian dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif", ungkap Perry Warjiyo.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga menyampaikan bahwa ekonomi syariah kini menjadi motor pertumbuhan menuju visi Indonesia Emas 2045. “Ekonomi syariah bukan hanya alternatif, tapi sudah menjadi arus utama pembangunan nasional. ISEF adalah bukti nyata bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah dunia,” tegas Airlangga.
Selama satu dekade lebih, ISEF telah melahirkan berbagai inisiatif strategis, antara lain integrasi Festival Ekonomi Syariah (FESyar) di tiga wilayah sebagai fondasi literasi dan inklusi; pengembangan instrumen moneter syariah seperti Sukuk Bank Indonesia dan SBSN; Modest Fashion yang menjadi panggung internasional bagi desainer Indonesia; digitalisasi ZISWAF dan peluncuran basis data nasional wakaf produktif; Master Plan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (MEKSI) 2025–2029 sebagai arah kebijakan jangka panjang; dan inisiatif strategis lainnya dalam memperkuat Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia.
Selama 12 tahun pelaksanaan ISEF, berbagai capaian dan kiprah telah berhasil ditorehkan. Dari sisi skala dan partisipasi, ISEF telah menyelenggarakan lebih dari 1.200 kegiatan sejak, melibatkan lebih dari 100.000 peserta dari dalam dan luar negeri, serta menjalin kolaborasi dengan banyak lembaga nasional dan internasional. Dalam hal inovasi dan digitalisasi, ISEF mendorong peluncuran platform digital halal hub dan marketplace syariah, serta mengimplementasikan QRIS Syariah dan digitalisasi layanan ZISWAF.
ISEF juga berperan besar dalam mendorong pertumbuhan industri halal dan UMKM syariah. Ribuan pelaku usaha lokal telah mendapatkan akses pembiayaan, pelatihan ekspor, dan kurasi produk halal. Pameran halal value chain ISEF menjadi etalase inovasi dari sektor makanan, kosmetik, farmasi, hingga pariwisata syariah.
Penguatan ekosistem ekonomi syariah juga menjadi fokus utama, dengan terbentuknya rantai nilai halal dari hulu ke hilir, serta sinergi antara pesantren, UMKM, dan lembaga keuangan syariah. Kiprah internasional ISEF tercermin dari partisipasi aktif dalam forum ekonomi syariah global seperti OIC dan IsDB, serta tampilnya Modest Fashion ISEF di panggung internasional seperti London, Dubai, dan Istanbul.
Dalam bidang literasi dan edukasi, ISEF telah menyelenggarakan ribuan pelatihan, seminar, dan workshop literasi ekonomi syariah, serta menerbitkan buku, modul, dan kurikulum ekonomi syariah untuk berbagai jenjang pendidikan.
Sejalan dengan upaya tersebut, dalam gelaran ISEF tahun 2025, diluncurkan 4 empat komitmen program strategis dalam memajukan ekonomi syariah nasional yaitu Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (MEKSI) 2025-2029; Sinergi Kolaborasi Pusat-Daerah dalam Pengembangan Eksyar; SukBI Plus sebagai perluasan dari fitur Sukuk Bank Indonesia; dan Database ZISWAF terintegrasi. Ke-empat program strategis tersebut sejalan dengan rencana pembangunan pemerintah pusat dan daerah sekaligus mendukung program Asta Cita Pemerintah.
ISEF 2025 menjadi momentum reflektif dan proyeksi ke depan. Dengan semangat berjamaah, Bank Indonesia bersama mitra strategis dari Kementerian/Lembaga, Industri Keuangan, Asosiasi seperti IAEI, berkomitmen menjadikan ekonomi syariah sebagai pilar utama Indonesia Emas 2045.
Dengan semangat kolaborasi melalui ISEF terus memperkuat kemandirian ekonomi dan pertumbuhan nasional melalui tiga pilar utama: penguatan mata rantai halal, keuangan syariah, serta literasi dan inklusi ekonomi syariah. ISEF 2025 menjadi tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju ekosistem ekonomi syariah yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.