Inggris dikenal sebagai negara barat pertama yang menjadi pusat pengembangan keuangan syariah sejak akhir 1970-an. Perjalanan ini dimulai pada 1982 ketika Dar Al-Mal Al-Islami dari Jenewa membuka kantor di London, diikuti oleh pemberian izin operasional kepada Bank Al-Baraka oleh Bank of England pada 1983. Kedua institusi ini menjadi pelopor kehadiran layanan keuangan berbasis prinsip Islam di tengah sistem keuangan konvensional yang dominan di Eropa.
Sejak saat itu, pertumbuhan keuangan syariah di Inggris terus menunjukkan kemajuan. Berbagai institusi keuangan syariah bermunculan, menawarkan layanan yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti perbankan tanpa bunga, skema bagi hasil, dan asuransi halal (takaful). Kehadiran institusi tersebut bukan hanya sebagai pelengkap, tetapi turut berkontribusi dalam memperluas pilihan layanan keuangan yang etis dan inklusif di Inggris.
Survei yang dilakukan oleh lembaga 2Europe menunjukkan bahwa masyarakat Inggris memiliki pandangan yang positif terhadap sistem keuangan syariah. Mayoritas responden memahami prinsip-prinsip dasar seperti bagi hasil, dan menilai bahwa sistem ini relevan serta inklusif bagi masyarakat lintas agama. Tingkat penerimaan yang tinggi ini menjadi modal sosial penting untuk mendorong pertumbuhan keuangan syariah secara lebih luas.
Secara global, Inggris juga menunjukkan kinerja menonjol. Dalam laporan ICD dan Thomson Reuters tahun 2016, Inggris menempati peringkat ke-22 sebagai negara dengan perkembangan keuangan Islam terbaik di dunia, yang tertinggi di antara negara-negara non-Muslim. Inggris memiliki 6 bank syariah aktif dan 16 bank konvensional yang menyediakan produk keuangan berbasis syariah. Selain itu, Inggris berhasil menerbitkan sukuk negara pertama di luar dunia Islam, dengan permintaan pasar yang sangat tinggi.
Sektor takaful juga mengalami perkembangan signifikan, terutama setelah peluncuran produk asuransi syariah pertama di pasar Lloyd's London melalui kerja sama antara XL Grup dan Cobalt Underwriting. Langkah ini memperlihatkan bahwa prinsip syariah dapat diterapkan bahkan di pasar asuransi global yang sangat kompetitif dan kompleks.
Meskipun layanan keuangan syariah masih lebih banyak melayani sektor institusional dan investasi global, tren ke depan menunjukkan pergeseran ke sektor ritel domestik. Beberapa bank besar di Inggris mulai merambah layanan berbasis syariah, membuka peluang baru untuk menjangkau komunitas Muslim di tingkat lokal dengan akses layanan yang lebih merata dan inklusif.
Dengan kombinasi dukungan kebijakan, penerimaan masyarakat, dan kesiapan industri, Inggris berpotensi terus memimpin sebagai pusat keuangan syariah di Barat. Ekspansi perbankan syariah, penguatan sektor takaful, serta peningkatan literasi dan investasi syariah menjadi langkah strategis untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah secara berkelanjutan.