• Tentang
  • Publikasi
  • Berita & Artikel
  • Program
  • Menjadi Member
  • id
    Loading...
    id
    Loading...
      Kembali ke daftar berita

      Bagikan

      Ekonomi Syariah Sejalan dengan Program Keberpihakan Rakyat Presiden 

      Prinsip ekonomi syariah sejalan dengan program keberpihakan kepada rakyat yang diusung Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita

      Admin

      Ditulis oleh Admin

      14 Agustus 2025
      10 Mnt Baca

      Prinsip ekonomi syariah sejalan dengan program keberpihakan kepada rakyat yang diusung Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita. Hal itu ia sampaikan Menteri Keuangan sekaligus Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) saat menjadi pembicara dalam Leaders Insight Sarasehan Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah: Refleksi Kemerdekaan RI ke-80 Tahun 2025 yang digelar di Jakarta, Rabu (13/8).

      Sri Mulyani mengatakan cita-cita pendiri bangsa untuk menciptakan keadilan, kemakmuran, dan kedaulatan masih relevan hingga kini, dan nilai-nilai tersebut sejalan dengan esensi ekonomi Islam. “Substansi keadilan yang menjadi inti Asta Cita sangat konsisten dengan ekonomi syariah,” ujarnya.

      Ia menjelaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi instrumen penting untuk mewujudkan keadilan sosial, di antaranya melalui program perlindungan sosial bagi 10 juta keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan, bantuan sembako untuk 18 juta keluarga, subsidi bagi UMKM, hingga peningkatan akses kesehatan dan pendidikan seperti sekolah rakyat.

      Sri Mulyani juga menyoroti pentingnya ketahanan pangan dan energi untuk menjaga kedaulatan negara. Subsidi pupuk, bantuan alat pertanian, bibit, serta pengembangan kampung nelayan menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk menguatkan sektor-sektor tersebut.

      Dari sisi pengembangan ekonomi syariah, pemerintah mendorong tiga pilar utama: halal value chain, keuangan syariah, serta dana sosial dan literasi inklusif. Sri Mulyani menekankan perlunya strategi untuk mengintegrasikan nilai-nilai syariah ke dalam berbagai program, seperti koperasi Merah Putih, makan bergizi gratis, dan pengembangan industri halal.

      Ia memaparkan bahwa pangsa aset keuangan syariah Indonesia telah mencapai 51,42 persen, sebagian besar didorong oleh sukuk negara. Pemerintah juga terus mengembangkan inovasi seperti sukuk hijau dan wakaf uang untuk membiayai proyek-proyek berkelanjutan.

      Menurutnya, tantangan terbesar adalah memastikan instrumen syariah tidak menambah beban atau menciptakan inefisiensi, sambil tetap menjaga etika dan prinsip keadilan. Ia menilai keberhasilan ekonomi syariah juga ditentukan oleh karakter pelaku yang meneladani empat sifat Rasulullah: siddiq, amanah, tabligh, dan fathonah.

      “APBN adalah instrumen bagi kita semua, dan kita akan terus menggunakannya untuk mencapai keadilan di bumi Indonesia. Ekonomi syariah harus menjadi jalan ketiga yang berlandaskan etika, moral, dan keadilan,” pungkasnya.

      Berita Lainnya

      Lihat Semua Berita
      Sarasehan Ekonom Islam IAEI Soroti Pentingnya Sinergi Pengembangan Ekonomi Syariah

      16 Mei 2025

      Pengurus IAEI Audiensi dengan Kawasan Industri Halal Sidoarjo dan Kampung InTan

      15 Agustus 2022

      Indonesia Catat Rekor Penerbitan Sukuk Global Terbesar di Asia Tenggara

      25 November 2024

      DPW IAEI Jawa Timur Gelar Rakerwil II

      16 Desember 2021

      Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI)

      Gedung Dhanapala Lt. 2 Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Jl. Dr. Wahidin No. 1, Senen Raya, Jakarta Pusat 10710

      [email protected]
      (021) 384 0059 WA +62851 6324 0059

      Situs Terkait

      Loading...

        Copyright © 2025 DPP IAEI - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia. All rights reserved.

        FAQ Kebijakan Privasi