• Tentang
  • Publikasi
  • Berita & Artikel
  • Program
  • Menjadi Member
  • id
    Loading...
    id
    Loading...
      Kembali ke daftar berita

      Bagikan

      IAEI Aceh Gelar Workshop Penyelarasan Kurikulum Ekonomi Syariah

      Workshop ini diharapkan dapat menjadi wadah dan ruang diskusi untuk memberikan masukan, sehingga perguruan tinggi dan industri mampu mengatasi isu-isu ekonomi syariah dalam masyarakat.

      Dewan Pimpinan Wilayah Aceh

      Ditulis oleh Dewan Pimpinan Wilayah Aceh

      26 November 2022
      5 Mnt Baca

      Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) Aceh bersama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IAEI dan Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS) menggelar kegiatan Workshop Penyelarasan Kurikulum Ekonomi Syariah pada Sabtu (26/11) di Ruang Sigli, Hotel Kyriad Muraya Aceh. Workshop yang dihadiri lebih dari 50 Dosen, Civitas Akademika Kampus dan Praktisi Industri Keuangan di Aceh ini, diharapkan dapat menjadi wadah dan ruang diskusi untuk memberikan masukan, sehingga perguruan tinggi dan industri  mampu mengatasi isu-isu ekonomi syariah dalam masyarakat.

      Pemateri Workshop Penyelarasan Kurikulum Ekonomi Syariah disampaikan oleh Sudarmawan Samidi, Lc, MMgt. dari KNEKS, Prof. Dr. M. Shabri Abd. Majid, M.Ec. dari Universitas Syiah Kuala sekaligus Sekretaris Umum DPW IAEI Aceh dan Dr. Deddy Nofendy, M.Ag.,  dari Bank Aceh Syariah.

      Sudarmawan menyampaikan, tren global dunia bisnis dan kebutuhan profesi industri jasa keuangan terus berubah. Profil talenta masa depan di sektor ekonomi dan keuangan syariah, diantaranya memiliki transferable skill yang umumnya diperoleh dari pengalaman beragam pekerjaan dan aktivitas organisasi yang umumnya berasal dari pendidikan dan pengalaman. 

      “Lulusan ekonomi syariah harus memiliki keunikan diri, untuk itu perguruan tinggi diharapkan mampu mewujudkan sumber daya manusia yang profesional, unggul, dan berdaya saing global dalam rangka meningkatkan kinerja sektor ekonomi dan keuangan syariah,” katanya.

      Pemateri lainnya, Deddy Nofendy menjelaskan, lulusan ekonomi syariah di Aceh saat ini tidak langsung terhubung dengan industri keuangan syariah. Mereka masih harus belajar memahami tujuan atau fungsi mata kuliah bagi dunia kerja. Dia memberi solusi,  perguruan tinggi  perlu menambah mata kuliah yang berkaitan dengan isu-isu di lembaga keuangan syariah.

      “Beberapa isu penting yang harus dikuasai seperti compliance, manajemen risiko, dan product development. Isu lainnya tentang audit, manajemen sistem informasi, soft skill, dan magang. Semua ini memberi  pengalaman  praktis dan pelibatan industri dalam menyusun kurikulum,” tambahnya. 

      Sementara itu, Prof. Shabri Abd Majid dalam paparannya menguraikan, kurikulum yang didesain haruslah melahirkan alumni yang bisa mewarnai industri syariah dan mampu mengubah operasional bank syariah yang benar-benar sesuai dengan syariah. Dia menganggap penting penyelarasan kurikulum, sehingga perguruan tinggi dapat melahirkan alumni yang paham ekonomi syariah dengan benar. Dia menegaskan, idealnya dosen memahami ekonomi konvensional sekaligus memahami ekonomi syariah sampai ke tingkat dasar.  

      Berita Lainnya

      Lihat Semua Berita
      IAEI Jawa Tengah Gelar Seminar Pembiayaan Syariah Infrastruktur Indonesia yang Berkelanjutan

      19 Januari 2022

      Jusuf Kalla dan Sri Mulyani Indrawati Resmikan Pembukaan Muktamar V IAEI

      16 Mei 2025

      IAEI Universitas Siliwangi Gelar Seminar Ilmiah Dukung Kebijakan Energi Terbarukan

      18 Juni 2025

      Perluas Jaringan, IAEI Bentuk Komisariat di Universitas Jenderal Soedirman

      18 Mei 2022

      Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI)

      Gedung Dhanapala Lt. 2 Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Jl. Dr. Wahidin No. 1, Senen Raya, Jakarta Pusat 10710

      [email protected]
      (021) 384 0059 WA +62851 6324 0059

      Situs Terkait

      Loading...

        Copyright © 2025 DPP IAEI - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia. All rights reserved.

        FAQ Kebijakan Privasi