Penguatan kerja sama bilateral dan regional dalam pengembangan Islamic Social Finance menjadi fokus utama dalam agenda Bilateral and Regional Islamic Social Finance for Halal Community Engagement yang diselenggarakan di Menara Syariah, pada (16/12). Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Institute of Islamic Banking and Finance (IIiBF) International Islamic University Malaysia (IIUM), Menara Syariah, Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal IAEI, Dr. Sutan Emir Hidayat, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya forum strategis tersebut. Ia menekankan bahwa Indonesia dan Malaysia memiliki banyak kesamaan dari sisi sosial dan budaya, yang menjadi modal penting untuk saling belajar dan melakukan studi banding dalam pengembangan ekonomi syariah.
“Indonesia dan Malaysia memiliki karakter masyarakat, nilai sosial, serta tradisi keislaman yang relatif serupa. Kesamaan ini menjadi peluang besar untuk memperkuat kolaborasi dan saling belajar dalam membangun ekosistem ekonomi dan keuangan syariah yang lebih kuat,” ujar Sutan Emir.
Lebih lanjut, ia mendorong adanya sinergi yang lebih erat antara kedua negara, tidak hanya pada level akademik, tetapi juga dalam penguatan kebijakan, riset, dan implementasi Islamic Social Finance yang berdampak langsung bagi masyarakat. Menurutnya, kerja sama lintas negara menjadi kunci untuk menjawab tantangan global serta memperluas kontribusi ekonomi syariah terhadap pembangunan berkelanjutan.
Sebagai Sekretaris Jenderal, Sutan Emir juga menegaskan komitmen IAEI untuk terus mendorong pembangunan ekonomi syariah Indonesia agar semakin maju, inklusif, dan berdaya saing. Ia menilai kolaborasi dengan berbagai mitra strategis, termasuk perguruan tinggi dan institusi regional seperti IIUM Malaysia, merupakan langkah penting dalam memperkuat kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan ekonomi syariah nasional.
“Kami berharap forum seperti ini dapat menjadi katalis bagi lahirnya inisiatif bersama yang konkret, baik dalam penguatan literasi, riset, maupun implementasi keuangan sosial Islam, sehingga ekonomi syariah Indonesia dapat tumbuh lebih baik dan memberikan manfaat yang luas bagi umat,” tutupnya.
Agenda ini mempertemukan para akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan ekonomi syariah dari Indonesia dan Malaysia guna memperkuat peran keuangan sosial Islam, seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf dalam mendukung pengembangan komunitas halal yang inklusif dan berkelanjutan. Kegiatan ini diharapkan menjadi pijakan awal bagi penguatan kerja sama bilateral dan regional dalam pengembangan Islamic Social Finance serta memperkuat peran ekonomi syariah dalam mendukung ekosistem halal di kawasan Asia Tenggara.

