Indonesia jadi negara dengan performa terbaik di sektor modest fashion dalam laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2024/2025 yang dirilis DinarStandard. Capaian ini menempatkan Indonesia di peringkat pertama dunia, mengungguli negara-negara seperti Malaysia, Italia, Turki dan Singaura.
Keberhasilan ini merupakan hasil dari strategi nasional yang terintegrasi, termasuk pelaksanaan program Indonesia Global Halal Fashion (IGHF) yang digagas oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Program ini melibatkan kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri tekstil, desainer, dan produsen kain halal, serta promosi aktif di lima negara: Indonesia, Malaysia, London, Milan, dan Paris sepanjang 2024.
“Pencapaian ini adalah titik tolak untuk melompat lebih tinggi dan memainkan peran utama Indonesia dalam membentuk masa depan ekonomi halal dunia yang inklusif, inovatif, dan berkeadaban,” ujar Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan.
Penguatan ekosistem modest fashion dilakukan dari sektor hulu, mulai dari akses bahan baku bersertifikat halal, proses produksi, hingga branding dan promosi global. Langkah ini juga disiapkan untuk menyambut kewajiban sertifikasi halal bagi barang gunaan, termasuk produk fesyen, yang akan diberlakukan mulai Oktober 2026.
Secara keseluruhan, Indonesia mempertahankan posisi ketiga dalam indeks SGIE global, namun mencatat lonjakan signifikan di sektor modest fashion, pariwisata ramah Muslim (peringkat 2), dan kosmetik serta farmasi halal (peringkat 2).
Capaian ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri halal dunia, sekaligus menunjukkan bahwa ekonomi Islam dapat tumbuh melalui pendekatan kreatif, kolaboratif, dan berbasis nilai. Pemerintah dan pelaku industri diharapkan terus memperkuat sinergi agar Indonesia tidak hanya menjadi pemimpin regional, tetapi juga aktor utama dalam arus utama ekonomi halal global.