Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-12 resmi dibuka di Jakarta Convention Center pada Rabu (8/10), dengan semangat kolaborasi nasional untuk memperkuat ekonomi dan keuangan syariah. Acara tahunan yang digagas oleh Bank Indonesia ini menjadi ajang strategis dalam mendorong Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah global, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Dalam sambutannya pada pembukaan ISEF ke-12, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan pentingnya menjadikan ekonomi dan keuangan syariah sebagai jalan menuju kemandirian dan pertumbuhan inklusif yang membawa rahmat bagi seluruh umat. Ia menyampaikan bahwa ISEF bukan sekadar ajang ekonomi, melainkan refleksi spiritual dan kolaboratif dari semangat berjamaah dalam membangun peradaban. Melalui tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Kemandirian Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif,” ia menekankan sinergi ekonomi dan keuangan syariah, merupakan wujud nyata dari kolaborasi lintas sektor.
"Itulah tema yang kita angkat sebagai cerminan dari jemaah kita, kolaborasi kita semua secara berjamaah terus mendorong Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah global. Ekonomi keuangan syariah membuat rahmatan lil alamin menjadi kemandirian ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif yang rahmatan lil alamin bagi semua umat,” kata Gubernur.
Perry Warjiyo juga menyampaikan rasa syukur atas capaian Indonesia yang kini menempati peringkat ketiga ekonomi syariah terbesar dunia, berdasarkan State of the Global Islamic Economy Report 2024–2025. Indonesia kini bersama dengan Malaysia dan Arab Saudi sebagai 3 negara besar di ekonomi syariah global.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, turut memberikan dukungan penuh terhadap penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai motor pertumbuhan inklusif.
“ISEF bukan hanya festival, tapi platform strategis untuk membangun ekonomi syariah yang inklusif dan berdaya saing. Pemerintah mendukung penuh penguatan industri halal, UMKM syariah, dan literasi keuangan berbasis nilai-nilai Islam,” ujar Airlangga Hartarto.
ISEF 2025 akan berlangsung pada 8-12 Oktober 2025, dengan menghadirkan lebih dari 90 rangkaian kegiatan dari 100 lebih stakeholders dan partisipasi 1000 pelaku industri halal. Rangkaian kegiatan mulai dari forum internasional, pameran produk halal, kompetisi inovasi syariah, hingga peluncuran program strategis lintas kementerian dan lembaga.