Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) membuka secara resmi agenda Pelantikan Pengurus Periode 2025-2030 dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dengan tema “Sinergi untuk Mewujudkan Indonesia Menjadi Pusat Ekonomi Islam Dunia”, pada Kamis-Jumat, 27-28 November 2025 di Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta.
Acara diawali pembacaan Laporan Tim Formatur oleh Dr. Mustafa Edwin Nasution yang menyampaikan perjalanan penyusunan struktur kepengurusan pasca Muktamar V, hingga ditetapkannya Prof. Dr. Nasaruddin Umar menjadi Ketua Umum IAEI menggantikan Dr. Sri Mulyani Indrawati. Agenda dilanjutkan dengan prosesi pelantikan pengurus IAEI periode 2025–2030, menjadi penanda dimulainya masa kerja kepengurusan baru yang diharapkan memperkuat peran IAEI dalam pengembangan ekonomi Islam di Indonesia.
Ketua Umum IAEI selaku Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A., menyampaikan sambutan dan memberikan arahan kepada jajaran pengurus IAEI yang telah dilantik. Ketua Umum menegaskan bahwa pelantikan dan Rakernas menjadi momentum strategis bagi konsolidasi dan penguatan peran IAEI dalam mendukung agenda ekonomi syariah nasional untuk mewujudkan Indonesia Pusat Ekonomi Islam Dunia.
Sebagai nahkoda baru IAEI, Beliau mengajak jajaran pengurus untuk kembali ke khittah dengan pendekatan yang lebih segar. Melalui visi "Membangun Ekonomi yang Berkeadaban," ada tiga hal yang dititipkan untuk menjadi "ruh" pergerakan IAEI ke depan.
“Ada tiga agenda penting yang saya titipkan untuk menjadi arah pergerakan IAEI ke depan. Pertama, melakukan transformasi fiqih. Kedua, membumikan ekonomi melalui penguatan sektor riil. Terakhir, mengintegrasikan ilmu dengan adab,” ujarnya.
Ketua Umum juga menyampaikan harapannya agar IAEI dapat menjadi lembaga yang kokoh dalam konsolidasi, berani dalam menghasilkan riset-riset strategis melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, serta menjadi “tenda besar” yang menaungi seluruh insan ekonomi syariah.
Agenda dilanjutkan dengan Pidato Pengarahan dari Ketua Dewan Pertimbangan, Drs. H. M Jusuf Kalla. Dalam arahannya, beliau menegaskan bahwa ekonomi islam merupakan bagian dari muamalah yang bersifat sederhana, yaitu hanya berfokus pada larangan tanpa menambah aturan yang membatasi ruang gerak ekonomi umat.
“Prioritas utama adalah menggerakan ekonomi umat agar mampu menjalankan rukun islam secara utuh serta mewujudkan keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.” ujarnya.
Acara ditutup dengan sesi silaturahmi antara pengurus IAEI dan para pemangku kepentingan. Sesi ini menjadi ruang konsolidasi untuk memperkuat jejaring dan mendorong kolaborasi berkelanjutan di sektor ekonomi Islam.
-converted.jpg)

