• Tentang
  • Publikasi
  • Berita & Artikel
  • Program
  • Menjadi Member
  • id
    Loading...
    id
    Loading...
      Kembali ke daftar berita

      Bagikan

      Sarasehan Ekonom Islam IAEI Soroti Pentingnya Sinergi Pengembangan Ekonomi Syariah

      Forum ini menjadi momentum penting untuk mendorong inovasi berbasis nilai-nilai Islam yang mampu memberikan solusi nyata terhadap persoalan sosial-ekonomi dan meningkatkan daya saing ekonomi syariah di tingkat global.

      Admin

      Ditulis oleh Admin

      16 Mei 2025
      20 Mnt Baca

      Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) bekerjasama dengan Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia, sukses menyelenggarakan Sarasehan Ekonom Islam Indonesia dengan tema “Refleksi Peran IAEI Dalam Pembangunan Ekonomi Nasional”, pada Kamis 15 Mei 2025 di Puri Agung, Grand Sahid Jaya, Jakarta. Kegiatan ini dalam rangka Refleksi Dua Dasawarsa Berdirinya IAEI dan rangkaian agenda Muktamar V IAEI.

      Selama 3 dekade perkembangan ekonomi Islam dan 2 dekade kiprah IAEI, kontribusinya terhadap ekonomi nasional terlihat dalam penguatan kebijakan, pendidikan, dan inovasi keuangan syariah. IAEI menjadi jembatan antara akademisi, regulator, dan industri dalam mendorong sistem ekonomi yang adil dan inklusif. Oleh karena itu, forum ini menjadi momentum penting untuk mendorong inovasi berbasis nilai-nilai Islam yang mampu memberikan solusi nyata terhadap persoalan sosial-ekonomi dan meningkatkan daya saing ekonomi syariah di tingkat global.

      Turut hadir dalam acara ini Menteri Keuangan Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum IAEI, Sri Mulyani Indrawati, Ph.D. Dalam opening speech-nya menegaskan bahwa ekonomi syariah bukan hanya sekadar urusan halal dan haram, melainkan mencakup prinsip yang lebih luas dan mendalam.

      “Konsep rahmatan lil alamin menjadi dasar dalam menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat, dengan mendorong terciptanya tata kelola ekonomi yang baik melalui nilai-nilai seperti amanah, integritas, dan shidiq,” tegasnya.

      Sri Mulyani juga menyoroti pentingnya sinergi antara tiga pilar utama ekonomi Islam, yaitu praktisi, akademisi, dan birokrasi. Kolaborasi ketiganya diyakini dapat membangun sistem ekonomi yang tidak hanya selaras dengan nilai-nilai Islam, tetapi juga mampu menciptakan keadilan yang realistis dan aplikatif.

      “Dalam hal ini, IAEI memiliki peran strategis sebagai wadah untuk mengembangkan ekonomi Islam, tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga dalam merumuskan rekomendasi kebijakan yang dapat mendukung pemerintah,” tambahnya.

      Acara dilanjutkan dengan sesi panel bersama Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dan Founder Ikatan Ahli Ekonomi Islam, Mustafa Edwin Nasution, yang dipandu oleh ekonom senior sekaligus Dewan Penasehat IAEI, Aviliani.

      Menko Perekonomian menekankan bahwa Indonesia telah memiliki kekuatan besar dalam sektor produk halal, khususnya makanan dan minuman, yang kini telah menembus pasar global berkat sertifikasi halal. Namun, sektor lain seperti farmasi dan pariwisata halal masih perlu ditingkatkan agar kontribusinya terhadap perekonomian nasional semakin besar.

      Gubernur Bank Indonesia juga menyampaikan tiga kunci utama dalam membangun ekonomi dan keuangan syariah nasional. Pertama, dengan memperkuat pengembangan halal value chain; kedua, mengembangkan fiqh muamalah melalui instrumen-instrumen keuangan sosial seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF); serta ketiga, memperluas dakwah dan literasi mengenai ekonomi syariah ke berbagai lapisan masyarakat.

      Dari sisi otoritas keuangan, Ketua Dewan Komisioner OJK menyoroti meningkatnya tingkat literasi keuangan syariah masyarakat Indonesia tidak dibarengi dengan akses terhadap layanan dan produk keuangan syariah yang masih terbatas. Mahendra menekankan pentingnya mendorong spin off dari unit usaha syariah, peningkatan inovasi produk keuangan, serta penguatan kelembagaan syariah.

      Sebagai penutup, Founder IAEI  kembali menggarisbawahi visi utama IAEI sebagai organisasi keilmuan. Menurutnya, pengembangan ekonomi Islam perlu terus didorong melalui peran aktif akademisi dan penyusunan kebijakan alternatif yang dapat mendukung dan melengkapi regulasi yang ada. Hal ini sejalan dengan semangat IAEI dalam menjadikan ekonomi Islam sebagai pilar penting pembangunan nasional.

      Berita Lainnya

      Lihat Semua Berita
      Indonesia Unggul di Modest Fashion Global SGIE Report 2024/2025

      10 Juli 2025

      IAEI Pontianak Gelar Seminar Penguatan UMKM Menuju Kemandirian Ekonomi

      3 Juni 2022

      IAEI Bali Gelar Seminar Pembiayaan Syariah dan Pemulihan Ekonomi Nasional Berkelanjutan

      23 Februari 2022

      Pelantikan Pengurus IAEI Malaysia: Sinergi Menuju Ekonomi dan Keuangan Syariah yang Maju

      26 Februari 2024

      Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI)

      Gedung Dhanapala Lt. 2 Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Jl. Dr. Wahidin No. 1, Senen Raya, Jakarta Pusat 10710

      [email protected]
      (021) 384 0059 WA +62851 6324 0059

      Situs Terkait

      Loading...

        Copyright © 2025 DPP IAEI - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia. All rights reserved.

        FAQ Kebijakan Privasi