• Tentang
  • Publikasi
  • Berita & Artikel
  • Program
  • Menjadi Member
  • id
    Loading...
    id
    Loading...
      Kembali ke daftar berita

      Bagikan

      Jusuf Kalla dan Sri Mulyani Indrawati Resmikan Pembukaan Muktamar V IAEI

      Mengusung tema “Memperkuat Kontribusi Melalui Inovasi dan Sinergi”, Muktamar menekankan pentingnya inovasi dalam menjawab tantangan multidimensi yang dihadapi ekonomi syariah

      Admin

      Ditulis oleh Admin

      16 Mei 2025
      15 Mnt Baca

      Muktamar ke-V Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) dibuka secara resmi pada Kamis, 15 Mei 2025 di Puri Agung Grand Sahid Jaya, Jakarta. Mengusung tema “Memperkuat Kontribusi Melalui Inovasi dan Sinergi”, Muktamar menekankan pentingnya inovasi dalam menjawab tantangan multidimensi yang dihadapi ekonomi syariah, seperti literasi yang masih rendah, regulasi yang belum optimal, keterbatasan sumber daya manusia, serta lemahnya daya saing produk. 

      Kegiatan ini dihadiri Muhammad Jusuf Kalla selaku Ketua Dewan Pertimbangan IAEI, Sri Mulyani Indrawati selaku Ketua Umum IAEI sekaligus Menteri Keuangan,  keduanya memberikan sambutan dan arahan kepada jajaran pengurus Pusat, Wilayah dan komisariat IAEI se-Indonesia, serta para akademisi, praktisi industri, dan mitra kerja dari berbagai lembaga. 

      Acara pembukaan diawali penyampaian Laporan Muktamar oleh Sekretaris Jenderal IAEI dan dilanjutkan sambutan dan arahan dari Ketua Dewan Pertimbangan IAEI. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa ekonomi syariah harus mampu tumbuh seiring dengan kemajuan zaman. Pertumbuhan tersebut, menurutnya, perlu ditopang oleh prinsip-prinsip dasar seperti kejujuran, transparansi, dan tanggung jawab sebagai fondasi utama bagi terwujudnya ekonomi syariah yang berkelanjutan.

      Agenda dilanjutkan dengan Pidato Laporan Pertanggungjawaban Ketua Umum IAEI Periode 2019–2025 oleh Sri Mulyani Indrawati, setelah sidang Muktamar dibuka oleh Pimpinan Sidang Sementara. Dalam paparannya, beliau menyampaikan apresiasi dan menjabarkan capaian, tantangan, serta evaluasi atas kinerja organisasi selama lima tahun terakhir sebagai dasar pijakan dalam menyusun agenda strategis mendatang.

      Periode 2019–2025 sendiri merupakan masa yang penuh tantangan, mulai dari pandemi Covid-19, dinamika geopolitik global, hingga krisis iklim. Namun, di tengah tantangan tersebut, turut hadir berbagai peluang berkat kemampuan organisasi yang semakin adaptif. Dalam konteks ini, IAEI memegang peran strategis dalam merespons berbagai isu dengan memperkuat ekosistem ekonomi syariah.

      "Ekonomi syariah memiliki peluang besar untuk menjawab kebutuhan serta minat masyarakat terhadap produk dan layanan berbasis syariah. IAEI, dalam hal ini, berperan penting sebagai jembatan melalui berbagai inisiatif program," ujar Sri Mulyani.

      Ia juga menyampaikan refleksi atas masa kepemimpinannya, “Tentu masih banyak kekurangan dalam pelaksanaannya. Namun, apabila semuanya dijalankan dengan niat yang ikhlas dan cara yang baik, maka hasilnya pun akan baik. Saya berharap periode berikutnya dapat terus melanjutkan dan mewariskan hal-hal positif yang telah dibangun.”

      Dengan penyampaian pidato tersebut, maka secara resmi masa kepemimpinan IAEI Periode 2019–2025 dinyatakan demisioner.

      Berita Lainnya

      Lihat Semua Berita
      Pengurus IAEI Diskusi Program Prioritas Indonesia Menuju Pusat Industri Produk Halal Dunia

      16 Februari 2022

      Indonesia Unggul di Modest Fashion Global SGIE Report 2024/2025

      10 Juli 2025

      IAEI Berikan Seminar Kewirausahaan: Gerak Mencetak Pengusaha Muda di UIN Banten

      29 Mei 2024

      Indonesia Peringkat 3 Ekonomi Islam Dunia: Insight SGIE Report 2024/2025

      10 Juli 2025

      Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI)

      Gedung Dhanapala Lt. 2 Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Jl. Dr. Wahidin No. 1, Senen Raya, Jakarta Pusat 10710

      [email protected]
      (021) 384 0059 WA +62851 6324 0059

      Situs Terkait

      Loading...

        Copyright © 2025 DPP IAEI - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia. All rights reserved.

        FAQ Kebijakan Privasi