Muktamar ke-V Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) dibuka secara resmi pada Kamis, 15 Mei 2025 di Puri Agung Grand Sahid Jaya, Jakarta. Mengusung tema “Memperkuat Kontribusi Melalui Inovasi dan Sinergi”, Muktamar menekankan pentingnya inovasi dalam menjawab tantangan multidimensi yang dihadapi ekonomi syariah, seperti literasi yang masih rendah, regulasi yang belum optimal, keterbatasan sumber daya manusia, serta lemahnya daya saing produk.
Kegiatan ini dihadiri Muhammad Jusuf Kalla selaku Ketua Dewan Pertimbangan IAEI, Sri Mulyani Indrawati selaku Ketua Umum IAEI sekaligus Menteri Keuangan, keduanya memberikan sambutan dan arahan kepada jajaran pengurus Pusat, Wilayah dan komisariat IAEI se-Indonesia, serta para akademisi, praktisi industri, dan mitra kerja dari berbagai lembaga.
Acara pembukaan diawali penyampaian Laporan Muktamar oleh Sekretaris Jenderal IAEI dan dilanjutkan sambutan dan arahan dari Ketua Dewan Pertimbangan IAEI. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa ekonomi syariah harus mampu tumbuh seiring dengan kemajuan zaman. Pertumbuhan tersebut, menurutnya, perlu ditopang oleh prinsip-prinsip dasar seperti kejujuran, transparansi, dan tanggung jawab sebagai fondasi utama bagi terwujudnya ekonomi syariah yang berkelanjutan.
Agenda dilanjutkan dengan Pidato Laporan Pertanggungjawaban Ketua Umum IAEI Periode 2019–2025 oleh Sri Mulyani Indrawati, setelah sidang Muktamar dibuka oleh Pimpinan Sidang Sementara. Dalam paparannya, beliau menyampaikan apresiasi dan menjabarkan capaian, tantangan, serta evaluasi atas kinerja organisasi selama lima tahun terakhir sebagai dasar pijakan dalam menyusun agenda strategis mendatang.
Periode 2019–2025 sendiri merupakan masa yang penuh tantangan, mulai dari pandemi Covid-19, dinamika geopolitik global, hingga krisis iklim. Namun, di tengah tantangan tersebut, turut hadir berbagai peluang berkat kemampuan organisasi yang semakin adaptif. Dalam konteks ini, IAEI memegang peran strategis dalam merespons berbagai isu dengan memperkuat ekosistem ekonomi syariah.
"Ekonomi syariah memiliki peluang besar untuk menjawab kebutuhan serta minat masyarakat terhadap produk dan layanan berbasis syariah. IAEI, dalam hal ini, berperan penting sebagai jembatan melalui berbagai inisiatif program," ujar Sri Mulyani.
Ia juga menyampaikan refleksi atas masa kepemimpinannya, “Tentu masih banyak kekurangan dalam pelaksanaannya. Namun, apabila semuanya dijalankan dengan niat yang ikhlas dan cara yang baik, maka hasilnya pun akan baik. Saya berharap periode berikutnya dapat terus melanjutkan dan mewariskan hal-hal positif yang telah dibangun.”
Dengan penyampaian pidato tersebut, maka secara resmi masa kepemimpinan IAEI Periode 2019–2025 dinyatakan demisioner.